Sulit sekali bagi kebanyakan orang untuk membedakan yang mana yang batik tulis, cap, cetak dan print. Karena untuk mata kebanyakan orang, mereka terlihat sangat serupa. Hampir tidak ada bedanya.
Tapi percaya deh sama saya, mereka berbeda. Semoga tips dibawah
bisa membantu anda ya. Kalau bisa sebelum membeli batik, anda praktekan semua
tips tips ini, atau minimal beberapa biar lebih yakin. Kenapa?
Karena tidak semua penjual itu jujur, bahkan kami cukup sering
menemukan beberapa penjual yang tidak tau barang dagangan mereka itu batik
tulis atau cetak.
Mereka dengan pedenya bilang kalau itu tulis. Awas
Bung! Kadang-kadang mereka suka mirip. Batik cetak itu, banyak yang
setelah dicetak lalu dicolet dengan kuas, sehingga sangat mirip batik tulis.
Lakukan langkah-langkah dibawah untuk menghindari ini.
1. Perbedaan Harga – Batik tulis itu yang paling mahal, yang kedua termahal
adalah batik cap, yang terakhir adalah batik printing & cetak.
Jadi sangat bijaksana apabila pertama kali anda melihat batik
yang anda suka, anda sudah bisa mengkategorikan batik tersebut termasuk batik
apa, hanya dari harganya.
Batik tulis yang murah, biasanya harganya mulai dari 250.000
IDR. Motifnya tidak rapat-rapat, tapi jarang-jarang. Beberapa daerah yang
menjual batik tulis dengan harga murah (dan kualitas bagus) adalah Lasem dan
Cirebon. Walaupun daerah ini tentunya juga punya batik tulis yang mahal, hingga
puluhan juta.
Sedangkan batik tulis Solo dan Pekalongan pada umumnya mahal,
pasti diatas 500.000 IDR. Pada umumnya batik tulis yang tergolong kelas atas
dibanderol dengan harga diatas 500.000 IDR. Motifnya juga rumit sekali, dan
sangat indah.
2. Cium Baunya – Bau
malam merupakan suatu bau yang khas. Biasanya kalau batik tulis atau cap, bau
malam ini masih melekat dengan santer pas dijual. Bau malam itu seperti
apa ya, mungkin yang mirip adalah bau minyak tanah.
Jadi coba anda ambil kain tersebut, dan cium baunya. Kalau
memang bau malamnya masih ada, berarti batik tersebut adalah batik tulis atau
cap.
Batik print tidak menggunakan malam sama sekali, jadi anda tidak
akan keliru. Kecuali batik print itu ditumpuk bersama dengan batik tulis dalam
waktu yang lama. Maka teknik ini tidak jadi terlalu akurat. Makanya jangan
hanya menggunakan satu teknik untuk memastikannya.
Batik tulis yang sudah dicuci berulang-ulang juga tidak akan
mengeluarkan bau malam, karena semua malamnya sudah luntur dicuci. Jadi sulit
untuk memastikan hanya dengan menggunakan teknik ini. Namun anda tetap harus
coba, lalu silahkan anda lanjut ke metode berikutnya.
3. Perhatikan Motif-Motifnya – Anda bisa perhatikan secara seksama Bung. Apabila batik
itu rada-rada berantakan, beleber, maka batik itu kemungkinan besar adalah
tulis atau cap. Biasanya cap lebih rapih dari batik tulis, namun tidak jarang
batik cap juga ada bagian-bagian yang tidak sempurna.
Batik tulis itu tidak akan pernah rapi, anda harus temukan
dimana cacatnya. Motifnya pada satu kain hampir tidak pernah sama persis, pasti
ada perbedaannya. Perhatikan bagian lekukan, ukuran masing-masing motif, atau
bekas malam yang luber.
Kalau batik cap, biasanya lebih rapih. Motifnya cenderung
berulang-ulang, dan kemungkinan besar sama. Tentunya karena menggunakan malam,
bisa jadi ada yang luber.
Sedangkan batik print dan cetak, kerapihannya mendekati
sempurna, bahkan seringkali sempurna. Kalaupun ada cacat, itu adalah kecacatan
yang disengaja, dan bentuknya juga masih terlihat sempurna.
Kalau batik lukis, anda tinggal lihat pada motifnya. Apakah ada
serat-serat kuasnya? Apakah motif dan gambarnya menyerupai lukisan diatas
kanvas?
4. Bedakan Bagian Depan dan Belakang – Lebarkan kain anda, dan lihat bagian depan dan
belakangnya. Hanya batik tulis dan batik cap yang memiliki motif dengan warna
yang sama persis di bagian depan dan belakang kainnya. Batik print dan cetak
tidak seperti itu.
Pada batik print dan cetak, dibagian belakang kain terlihat
memutih dan pudar. Dari sini seringkali anda akan tau bahwa batik ini adalah
batik print atau cetak. Ingat ya, warna pudar di bagian belakang berarti dibuat
dengan cara print atau cetak. Ini akan sangat membantu anda.
5. Tekstur – Pada kebanyakan batik tulis,
terutama dari Solo dan Yogyakarta, masih banyak tersisa bekas lilin malam yang
belum bersih. Serpihan-serpihan ini tidak ada pada batik print dan cetak.
Seringkali pada batik tulis juga terdapat tekstur pewarna yang
tidak merata, sehingga dapat diraba dan dirasakan tekstur yang berlebih.
6. Inisial – Anda bisa
coba cari inisial pada kain batik tersebut. Pada kain batik tulis, tidak jarang
ditemukan inisial sang pembuat. Justru karena batik tulis adalah sebuah
kesenian dengan nilai tinggi, sang pembuat ingin mencantumkan namanya pada
karya ciptaannya.
Tidak ada batik selain batik tulis yang diberikan inisial,
mungkin dalam kasus tertentu batik lukis juga diberikan inisial. Namun
membedakan batik lukis dan tulis sangat mudah. Tinggal melihat warnanya
mencolok atau tidak dan cium apakah ada bau lilin malam. Batik lain seperti cap,
printing dan sablon tidak akan diberikan inisial pembuatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar