Saya akan mencoba menjelaskan kepada Bung, bagaimana si cara
membuat batik. Nah seperti yang sudah diketahui, pada umumnya batik itu dibagi
menjadi empat jenis berdasarkan cara pembuatannya. Yaitu batik tulis, cap,
cetak dan print (nanti akan dibahas perbedaannya).
Disini saya akan menjelaskan tentang cara membuat batik tulis,
kenapa? Karena batik tulis adalah batik yang paling rumit pembuatannya
sekaligus batik terbaik di dunia! Silahkan disimak ya.
1. Pengkhetelan – Batik
itu dibuat diatas sebuah kain, namanya kain Mori. Kain Mori adalah kain tenun
berwarna putih yang biasa digunakan sebagai kain untuk membatik. Kain Mori ini
yang bagus dibuat dengan bahan katun, tapi ada juga yang polyester, sutra, dan
rayon.
Nah proses pengkhetelan adalah proses dimana kain Mori ini direbus dengan berbagai
macam tumbuhan selama berhari-hari. Hasilnya lalu dikeringkan dan dinamakan
kain Primisima. Kain Primisima adalah kain batik dengan kualitas nomor satu.
Selain kain ini, ada juga kain Prima kualitasnya sedikit dibawahnya.
2. Menyorek – Ketika
membuat batik, tentunya seorang pembatik harus memikirkan gambar apa yang harus
ia lukis diatas kain mori. Setelah sudah dapat ide, lalu sang pembatik akan
mulai menggambar motifnya diatas kertas atau langsung diatas kain.
Intinya sih menuangkan inspirasinya
kedalam bentuk gambar. Nah kalau gambarnya dikertas dulu biasanya digambar
pakai pulpen, tapi kalo langsung dikain biasanya digambar pakai pensil biar
bisa dihapus. Gambarnya tidak diarsir atau diisi penuh. Biasanya gambar itu
hanya dibuat garis tepinya saja. Garis tepi inilah nanti yang akan ditutup
lilin dengan cara dicanting.
3. Nyanting / Nglowong – Banyak yang masih bingung, nyanting tuh gimana sih?
Untuk apa? Jadi gini, tadikan dalam proses menyorek, gambarnya udah digambar dikertas,
terus diulang lagi dikain mori. Atau ya langsung diatas kain mori tanpa gambar
dikertas dulu.
Nah setelah motifnya udah digambar diatas kain, malam atau biasa
dikenal dengan lilin, dibubuhkan persis pada gambar tadi.
Gunanya apa dicanting? Ini berhubungan sama proses selanjutnya.
Yaitu proses pewarnaan kain.
Karena kain putih ini akan diberikan warna dasar (misalnya
hitam), maka bagian-bagian gambar motif yang tidak ingin diwarnai hitam harus
dilapisi. Biar mereka tetap putih saat lilin nya dilepas. Agar bagian yang
dilapisi lilin bisa diwarnai dengan warna lain nanti.
Proses nyanting ini berlangsung dua kali pada umumnya. Bagian
depan yang pertama, lalu bagian belakang kain juga ikut dicanting. Ini dilakukan
agar motif yang sudah digambar pensil pada bagian depan, tidak ikut diwarnai
warna dasar pada bagian belakang. Karena bisa tembus.
4. Nembok – Begitu juga
dengan bagian-bagian lain yang tidak digambar dengan pensil, tapi ingin diberi
warna lain. Bagian ini harus ditembok dengan malam. Biar bagian tersebut tidak
berwarna sama dengan warna dasar.
![Description: nembok batik - pemoeda.co.id](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg)
Batik sedang ditembok, agar bagian yang ditembok bisa diwarnai
dengan warna lain.
Proses ini dilakukan sehingga nanti bagian batik yang
ditembok bisa diwarnai dengan warna lain. Biasanya canting yang digunakan
untuk nembok adalah canting dengan lubang yang lebih besar, sehingga pengerjaan
menembok ini bisa lebih cepat selesai.
5. Nyelup / Medel – Ini
adalah proses pewarnaan kain batik. Yang dimaksud mewarnai disini adalah
memberikan warna dasar kepada kain. Setiap daerah memiliki proses pencelupan
sendiri-sendiri. Bahkan setiap pembatik di suatu daerah yang sama bisa memiliki
proses pencelupan yang berbeda.
![Description: pewarnaan batik - pemoeda.co.id](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Batik yang dicelup kedalam pewarna batik.
Disini akan saya bahas cara pencelupan yang umum digunakan.
Tadikan semua bagian kain yang tidak ingin diwarnai sama dengan warna dasar,
sudah dicanting dan ditembok. Nah, sekarang adalah tahap pewarnaan warna dasar
kain.
Kain mori ini akan dicelupkan ke sebuah wadah besar yang berisi
pewarna (misal warna hitam). Pencelupan ini akan dilakukan berulang-ulang
sampai warna hitam yang diinginkan sesuai dengan keinginan si pembatik.
Biasanya warnanya dimulai dengan warna muda, kalau hitam mungkin
dari warna biru atau abu-abu terlebih dahulu. Untuk menghindari hitamnya
terlalu tua. Setelah dicelup berkali-kali, maka warna hitam akan diperoleh.
Kalau sejak awal menggunakan warna hitam, takutnya hitamnya
terlalu gelap padahal yang diperlukan adalah hitam yang lebih terang.
Setelah pencelupan ini selesai, berarti warna dasar kain yang
diinginkan sudah diperoleh. Maka langkah selanjutnya adalah mengeringkan kain
dengan cara dijemur dengan diangin-anginkan saja.
6. Ngerok / Nglorod – Proses meluruhkan lilin malam dari kain Mori. Bagian
yang akan diwarnai beda dengan warna dasar (hitam), sekarangkan mau diwarnai.
Misalnya motifnya mau diwarnai warna merah. Maka sebelum diwarnai ada yang
harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu proses nglorod atau ngerok.
![Description: nglorod batik - pemoeda.co.id](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg)
Batiknya direbus biar lilin malam luruh.
Lilin yang tadi dibubuhkan diatas motif sekarang dikerok dengan
alat kerok, atau diluruhkan dengan cara direbus. Proses ini disebutnglorod. Intinya prosesnya dibalik, gantian yang satu ditutup yang
satu dibuka untuk diwarnai. Caranya tinggal merebus batik di air mendidih.
7. Nembok Bagian Kedua – Nah sebelum proses selanjutnya (nyelup kedua) dilakukan,
bagian batik dengan warna dasar harus ditembok agar tidak berubah warnanya.
8. Nyelup / Medel Bagian Kedua – Kalau sudah selesai ngerok dan nembok, kemudian kembali lagi nyelup. Tapi sekarang dengan warna
merah. Hingga motifnya berwarna merah sesuai keinginan.
![Description: nyelup batik kedua - pemoeda.co.id](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Nyelup warna kedua, sehingga setelah proses ini selesai sudah
ada dua warna pada batik.
Cara lain yang bisa digunakan adalah nyolet. Nyolet ini berarti untuk mewarnai motif dengan warna merah, tidak
perlu dilakukan pencelupan kedua. Cukup dengan membentangkan kain lalu mewarnai
motif menggunakan kuas. Banyak batik cetak yang setelah dicetak, lalu dicolet.
Biar menyerupai batik tulis.
Notes: Anggap saja ada warna A, B, C,
D yang ingin diwarnai pada kain. Maka saat pencelupan warna A, warna-warna lain
seperti B, C, D harus ditembok atau dicanting (tergantung dia motif atau warna
dasar kedua). Setelah itu saat pencelupan warna B, maka warna A, C, D harus
ditembok atau dicanting. Begitu seterusnya sampai semua warna sudah masuk pada
kain.
9. Ngerok / Nglorod Kedua – Setelah semua warna yang diinginkan sudah terlukis pada
kain, maka proses selanjutnya adalahnglorod lagi. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan semua malam atau
lilin yang tersisa pada kain. Caranya adalah dengan merebus kain di dalam air
mendidih. Setelah nyelup, kembali lagi nglorod biar lilin pada luluh.
Setelah proses nglorod ini selesai, maka selanjutnya kain harus dijemur sampai
kering. Batik buatan andapun siap dijahit, atau langsung digunakan. Namun anda
harus ingat, pada contoh ini proses pewarnaan hanya dua kali, pada aslinya,
bisa 3, 4 sampai 5 kali tergantung berapa banyak warna yang ada pada batik itu.
Itulah tadi cara-cara pembuatan batik, sekarang pengertian batik
anda sudah jauh lebih tinggi. Anda sudah tau asal muasal batik, sejarah
singkatnya dan cara pembuatan
batik tulis. Nah, sekarang mari kita lanjut ke bab selanjutnya tentang
jenis-jenis batik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar