Teknik membuat batik yang bervariasi memiliki tingkat kesulitan
tertentu, yang ujungnya akan berimbas ke biaya, dan tentu saja ke sisi
eksklusivitas batik tersebut, tidak bisa dipungkiri.
Tapi bukan berarti artikel yang membahas
"perbedaan" ini bermaksud mengalienasi salah satu jenis batik.
Terlalu banyak artikel yang dibuat dengan intensi "jauhi batik selain
batik tulis". Bukan ini yang kami coba sampaikan.
Cara berpikir seperti itu saya rasa sudah tidak pada jamannya
Bung. Malah bagus, kita sekarang punya opsi batik yang bisa dipakai untuk
kondangan, kerja, bahkan nongkrong. Dengan harga yang juga variatif untuk
berbagai kelas ekonomi yang sangat bervariasi.
Dengan porsi-porsi tersebut, tentu akan selalu ada ruang di
pasaran untuk setiap jenis batik.
Tinggal kita sebagai konsumen maupun produsen harus berkomitmen
dalam menjaga kualitas batik yang beredar, apapun metode produksinya.
Yang harus dicegah adalah membudayakan batik-batik Indonesia
buatan asing, yang dijual dengan harga murah. Inilah yang harus kita cegah dan
jauhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar